Ngapain?? Demonstrasi??!!!


Sumber Gambar; Nasionaltempo.com

“Ngapain sih ikut-ikutan demo gitu.
“Lah! Emangnya kenapa?”
“Kan bikin macet, capek teriak-teriak, udah gitu aspirasinya gak didengar sama pemerintah. Daripada gitu mending pakai cara diskusi ato gak berbuat yang real aja di masyarakat, bikin rumah singgah buat anak jalanan kek, Yahh.. yang bergunalah untuk masyarakat.”
“Demonstrasi kan dilindungi undang-undang… “
“Iya sih tapi kan gak didenger juga sama penguasa. Mending kita bikin rumah singgah untuk anak jalanan, bantu masyarakat miskin yang membutuhkan.”
“Gini broh, menurut gue Demonstrasi itu penting untuk menunjukan bahwa Mahasiswa masih peduli, ingat juga kita terlepas dari rezim penguasa otoriter karena demonstrasi Mahasiswa tahun 1998. Lagian gini deh, lo bikin rumah singgah untuk anak jalanan terus belajarnya di bawah kolong jembatan, di rumah gubuk padahal seharusnya mereka dapat pendidikan yang layak dan ruang belajar yang nyaman dan itu semua harusnya disediakan oleh pemerintah. udahlah.. gak usah ngomongin demo bagus atau tidak, tiap mahasiswa punya perjuangannya sendiri-sendiri. Ada yang lewat Demonstrasi, ada yang langsung turun kebawah. bahkan lebih bagus lagi kalo dia Demonstrasi sekaligus turun langsung ke masyarakat.
“……i..iya..”
“daripada berdebat mana yang lebih baik dan mana yang tidak, lu tau gak apa yang lebih buruk? Menurut gue mahasiswa yang buruk adalah mahasiswa yang tidak peduli sama sekali, dia hanya memikirkan dirinya sendiri dan hanya bisa mengutuk aksi-aksi demonstrasi. Jenis mahasiswa seperti ini kantaeekkk  ”
Lagi rame-ramenya demonstrasi akibat pendirian pabrik semen di pegunungan Kendeng (yang membentang luas dari Kabupaten, Pati, Rembang, Kudus, Grobogan dan Blora 'kampungGue'). Tapi tulisan kali ini bukan mau bahas tentang penolakan pendirian pabrik semen di pegunungan Kendeng, kalian bisa baca tulisan itu di blog-blog lainnya. Bukannya apa-apa, menurut gue penolakan pendirian pabrik semen ini memang harus dilakukan, mengingat dengan akibat dari pendirian tersebut, bahkan terjadinya pelanggaran HAM, pelanggaran Perda. Kenapa? Kalo pabrik itu tetap didirikan di pegunungan Kendeng, apa Pemerintah mau bertanggung jawab atas dampak yang nantinya akan terjadi? Terus bagaimana pemerintah mengatasi dampak tersebut? Warga sudah geram dengan semua kebijakan pemerintah yang sama sekali tak pernah mendukung aspirasi warganya.
Demo dimana-mana, penuntutan dimana-mana, gue sebagai anak daerah yang terkena dampak tersebut bereaksi akibat keluarnya izin pendirian pabrik semen di pegunungan Kendeng. Gue pribadi mendukung dengan adanya penolakan tersebut, tapi gue juga mendukung demonstrasi Mahasiswa. #loooh!
Gue mendukung penolakan pendirian pabrik semen karena ternyata selama ini terjadi pelanggaran HAM, pelanggaran Perda dan akibatnya jauh lebih besar lagi, yakni perusakan lingkungan. Gue mendukung demonstrasi Mahasiswa sebagai salah satu bentuk ekspresi intelektualitas yang bertujuan menyampaikan aspirasi kepada penguasa pemilik Modal (penguasa Uang).
Sebelumnya tulisan ini bukan karena gue ahli tentang pergerakan Mahasiswa khususnya Demonstrasi, gue hanya pengen berbagi aja apa yang gue tau. Sekalian pelurusan bahwa Demonstrasi sebenarnya kegiatan yang gak seluruhnya negatif. Hehe. :D
“Demo tuh bikin macet jalan, terus sering rusuh” kata seorang teman. Ya bukan salah demonstrasinya kalo jalanan macet, demo itu dilindungi undang-undang, makanya demo yang legal itu jika sudah dapat izin dari kepolisian, sehingga pas demo Polisi bisa mengawal dan mengatur lalu lintas tempat dilaluinya demo tersebut.
Bagaimana dengan yang ricuh? Eittss.. jangan anggap itu yang salah selalu dari pihak Mahasiswa. Dalam setiap demo yang ricuh selalu ada provokator, provakatornya bisa dari Mahasiswa, Polisi atau Wartawan yang sedang meliput bahkan ada juga loh provokator dari luar yang tujuannya pengen demo itu ricuh. Ckckck
Menurut gue permasalahan demonstrasi hari ini adalah banyak mahasiswa yang kadang cuma ikut-ikutan aja untuk demo, mereka tidak tahu apa aspirasi yang akan disampaikan. Lalu yang gue lihat demonstrasi di daerah selalu yang diangkat isu nasional, jarang mengangkat isu kedaerahan, kemana Mahasiswa Jawa Tengah? Kenapa mereka mendiamkan kasus pegunungan Kendeng yang sampai sekarang permasalahan itu belum kelar-kelar! kemana Mahasiswa, kemanaa *sedihGue. Kenapa mereka mendiamkan praktek-praktek kapitalis, perusakan lingkungan, ancaman bencana alam, pelanggaran HAM deElEl, padahal ada banyak oknum pejabat yang juga terlibat. Dan masih banyak lagi permasalahan di tiap daerah yang jarang diangkat oleh mahasiswa. Kedepan mahasiswa harus mulai peka terhadap isu kedaerahan.
Terakhir gue cuma pengen bilang, udahlah gak usah berpikir negatif lagi tentang Demonstrasi, karena pada dasarnya niatnya itu baik, cuma ya kadang ada juga pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab sehingga demo bisa berakhir ricuh. Dan gak usahlah dipertentangkan lagi mana yang lebih baik, turun aksi atau terjun langsung di masyarakat. Semua punya perjuangannya masing-masing, silahkan pilih perjuanganmu. :)
Kekuasaan itu adalah lupa. Maka, kritik dan kontrol kepada kekuasaan adalah perjuangan manusia melawan lupa” ~Milan Kundera
Bagiku perjuangan harus tetap ada. Usaha penghapusan terhadap kedegilan,dan segala-galanya yang non-humanis”~Soe Hok Gie
*update 
Dari beberapa komentar gue lihat banyak yg gak setuju dengan Demo Anarkis. Gue juga gak setuju karena inti dari demo bukan itu. Seperti yang gue tulis diatas demo itu Ilegal jika dilakukan pada hari-hari besar, dan waktu demonstrasi hanya diperbolehkan sampai pukul 18.00. Jika sampai jam segitu tujuan demo belum tercapai maka akan dilanjutkan besok hari. Apabila demo masih berlangsung sampai malam hari maka Polisi berhak membubarkan demo. Dan gue yakin kalo ada yang demo sampai malam hari mereka gak punya surat izin. Soal anarkis ada banyak penyebabnya, gue udah tulis diatas. Thanks. :)
Share: