Belajar Taat Pajak Dari Wong Samin

Wong Samin (Suku Samin/Sikep) adalah suku asli indonesia yang masih cukup teguh memegang budaya dan adat leluhurnya. Secara Demografi wong samin tinggal di 3 wilayah yakni di Desa Klopo Duwur Kabupaten Blora, lalu di Dusun Njepang Desa Sugih Waras Kabupaten Bojonegoro, dan di Dukuh Bombong Desa Baturejo Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati Jawa Tengah.

Wong samin, dulunya sangat tegas menolak membayar pajak namun kini menjadi suku yang sangat taat membayar pajak. Belajar dari wong samin, jika dirunut melalui sejarah, keengganan mereka membayar pajak kala itu karena mereka menganggap harta milik mereka adalah sepenuhnya milik mereka. Tanah yang mereka tempati dan tanami adalah warisan leluhur mereka, begitu juga dengan segala jenis tanaman yang tumbuh diatasnya. Jadi tidak ada seorang pun yang berhak meminta atau mengambil nya tanpa izin mereka.

Sumber Foto: istijabfile.wordpress
Dalam sebuah catatan disebutkan, ketika berceramah di pinggir hutan jati Desa Bapangan, Blora pada Februari 1889 silam, Ki Samin Sursentiko, tokoh dan pendiri Samin, menyerukan bahwa seluruh warga dibenarkan menebang pohon jati di hutan negara, sebab hutan tersebut tumbuh di tanah leluhur mereka. Begitu juga dengan membayar pajak atau upeti kepada Belanda. Gara-gara seruan tersebut, oleh Belanda Ki Samin Surosentiko dan delapan orang pengikutnya ditangkap dan dibuang ke Sawahlunto, Sumatera Barat, hingga meninggal.

Mulai sejak itulah wong Samin/Sikep menolak membayar pajak atau sejenisnya kepada siapapun. Namun, setelah Indonesia merdeka, lambat laun mereka mau membayar pajak, akan tetapi bukan dengan sebutan membayar pajak. 

Seorang Kepala Dusun di Klopoduwur, Blora, bercerita, ia punya trik tersendiri untuk menarik pajak bumi dan Bangunan (PBB) pada komunitas samin di daerahnya. Ketika menagih pajak, kepala dusun tersebut sama sekali tidak menyebutkan soal pajak. Ia hanya bilang,”sedulur, aku ikut menggunakan uangmu ya,”.

Orang samin itu kemudian akan mengeluarkan seluruh uang yang ia miliki, kemudian kepala dusun mengambil uang senilai PBB yang harus dibayarkan. Begitulah orang Samin, mereka memiliki cara pandang yang terbalik dengan masyarakat pada umumnya,mereka memiliki nilai-nilai sendiri yang dianut dan dipegang teguh hingga kini. Namun yang pasti mereka saat ini sangat taat membayar pajak


Reviw:  www.fiskal.co.id/berita/fiskal-5/6429/belajar-taat-pajak-dari-wong-samin#.VjpleG5VV0s
Share: