Hujan, aku rindu atas rintik kesakitanmu

“Aku menerka-nerka, engkau menduga-duga, sedangkan cinta; tak tersentuh kedalamannya.”

HUJAN
Ada yg ingin disampaikan hujan, pada sunyi yang menggigil sendirian, bukan tentang kehilangan; tapi tentang airmata yg tak pernah tahu untuk apa ia diteteskan.
KESETIAAN
“Adakah yang lebih menyedihkan, selain nasib sebuah saputangan, yang tak pernah bisa menghapus kepedihan?”
HUJAN
Sebuah kepergian, mencoba menafsirkan arti rinai hujan, kesedihan; kadang lebih tenteram dalam kesendirian.
KESETIAAN
“Mungkin, mencintai kebahagiaan, ialah menyerahkan kesetiaan pada masa silam”
 HUJAN
Ada yang coba diingatkan hujan pada masa silam; kadang, kehilangan akan membuat cinta lebih bijak terhadap sebuah kebahagiaan.
 

KESETIAAN
“Tak apa-apa, takdir tak lagi memihak kita. Duka, lebih tahu: tangan siapa yang mampu merawatnya”.
HUJAN
Pada hujan yang menitikkan kesedihan; bumi menuliskan puisi kehilangan.
 KESETIAAN
“Seringkali, kesedihan lebih abadi dalam ingatan, dibandingkan kebahagiaan”
HUJAN
Ada yang coba disampaikan hujan pada kesedihan, pada kesunyian, pada kesendirian, pada kesetiaan, pada masa silam; entah apa, cinta pun tak pernah mau (dan mampu) memahaminya.
KESETIAAN
“Seperti rintik hujan; barangkali, kepedihan ialah cara melepaskan kebahagiaan dengan pelan-pelan.”
Kepada hujan yang meneteskan kesedihan, terima kasih telah mengajari hidup dan cintaku arti ketabahan.
“Mungkin, Hujan adalah cara Tuhan merawat kesetiaan pada masa silam.”


Share: