Walau Bukan Untukku

Malam yang tak kau harapkan, terpejam mata bersama asa. Ku lalui jalan tanpa harapan. Lelah aku di sini, namun tak lelah ku menanti tentangmu. Diam dalam gelisah tak jadikanku hilang akan hatiku.
Mungkin aku mati dalam jiwa, namun semua tidak tersirat dalam perkataan dan khayalanku.Kau hadir tanpa ku nanti dan kau di sini tanpa ku minta. Namun mengapa harus bertahan jika memang tak akan pernah ada harap dan kenyataan?
Pupus aku nanti, diam tak berarti. Ku ingin lari dan melangkah. Namun, aku hanya bersandar tanpa pesan. Ku tutup ribuan kisah untuk meneruskan kisah ini apa adanya. Hadirmu merubah hidupku, keberadaanmu adalah keindahan. Walau tak bisa ku milikki, namun kau terukir manis dan tak terganti.
Indahmu tak untukku, siapkan hati tak kunjung sirna.Malam berganti, bulan berlalu, hari tertutup. Harus aku menunggu dalam kegelisahan?Tak ku lukiskan kehancuran dalam kegelapan, tak ku ukirkan luka dalam pengharapan, tak ku isyaratkan rasa dalam tatapan.
Luka tak berarti kepedihan, duka tak berarti kehilangan. Dalam asa penuh penantian, ku tak akan tutup semua kisah karena aku hanya sepenggal cerita sementara.Bila aku tak lagi mampu menahan semuanya, haruskah aku ungkapkan semua yang ku rasa.
Bila tak lagi ada tempat, haruskah aku tetap menunggu dan bertahan?Aku tak mampu ungkapkan rasa ini semudah yang aku ungkapkan ketika aku luka.Bila ku tak bisa bertahan, apakah aku harus mencair bersama luka?Diam tak lagi bertahan, senyum tak lagi bahagia. Aku menunggu tak henti sampai kapan.
Kamu bukan milikku, tapi setia ini tetap milikmu..
Share: