There will be no more

Aku mengerti tentang luka yang tak sepenuhnya ku pahami bagaimana cara menyembuhkannya, aku mengerti tentang kecewa yang tak selamanya ku tau bagaimana caranya untuk kembali bahagia.
Aku memahami tentang kamu yang tak seutuhnya mampu jadi yang terbaik bagimu dengan semua kekurangan dan kesalahan yang aku punya dan yang ku buat.
Aku tak pernah impikan langkah sempurna bersamamu, yang selalu ada dalam anganku adalah aku bisa tumbuh dewasa bersamamu, mengajariku bagaimana untuk bersikap kala keadaanmu tak menentu.
Aku mempelajarimu dari diammu, dari kekakuanmu, dan dari caramu menjauh. Tak sepenuhnya aku mampu membaca apa yang tak terucap, karena aku dilahirkan untuk bisa berkomunikasi denganmu, bukan membaca pikiranmu.

Tentangmu bukan bicara luka, tapi bicara bagaimana aku bisa terus tumbuh jadi lelaki dewasa tanpa memaksakan kehendakku untuk bisa bersamamu saat ini.
Aku bukan tak pernah terluka, namun kali ini aku tak harapkan lagi luka itu ada. Aku bukan sosok yang mudah menyayangi lalu ingin bersama, tapi aku mudah terluka lalu diam bersama sedih.

Bagaimanapun langkahku kemarin bersamamu, bagaimanapun semua cerita bersamamu, apapun yang dijalani kemarin, adalah sebuah kenangan dalam tulisan.
Kita tak pernah bertatap muka untuk bicarakan ini, tapi aku tau pasti Tuhan mengerti bagaimana hati menolak untuk berdekatan.
Tuhan mengerti bagaimana untuk menjauhkan yang tak mungkin bersama.

Aku tak pernah usapkan apapun yang ada pada dirimu, termasuk airmata dan luka, aku hanya hadir untuk menyemangati, lalu kini tugasku sudah selesai.Aku hanya titipkan satu nama pada Tuhan, agar nama itu IA yang menjaga, karena aku tau penjagaanku tak akan lagi sampai kepadanya.

Bagaimanapun rindu itu ada, aku hanya ucapkan dalam do'a, tanpa harus ku katakan lagi apa yang sebenarnya aku rasakan.
Tuhan yang tau apa yang kamu butuh, hanya ada do'a untuk menguatkanmu, aku hanya ingin Tuhan bahagiakanmu dengan mewujudkan apapun yang kamu impikan.

Bagaimanapun langkah yang sendiri tidak akan benar benar baik jika terbiasa bersama, dan kini aku membiasakan diri untuk sendiri, karena aku tau kamu dihadirkan bukan untuk melukai, bukan untuk menyakiti, tapi untuk menjadi pembelajaran bagiku tentang banyak karakter yang belum pernah aku temui.. aku tau aku kuat dengan caraku melalui jalan yang Tuhan tetapkan.

Bahagia untukmu selalu :')
Share: