Belum Ada Judul

Aku menyukai sepi ketika aku berpikir,

Aku berdiri sebagai pria penuh emosi yang memilih meluapkan amarah, sedih, takut, dan bahagiaku melalui tulisan sederhana dari tinta kehidupanku.
Aku terbiasa diam memendam apapun yang kurasa,
walau dalam waktu-waktu tertentu aku terkadang mengeluh kepada mereka yang dekat denganku, tapi aku tak pernah ingin mereka tau apa yang sebenarnya ada di pikiranku.
Selama aku bisa berdiri sendiri dan berlari aku tak ingin seorangpun mengajari tentang bagaimana caraku berlari, namun aku tak akan menolak pertolongan mereka yang dekat denganku ketika aku pun mulai terseok-seok dalam langkahku dan aku tak akan segan menerima saran mereka untuk memberitahuku berlari yang baik :)

Aku mudah menangis,
tapi bukan berarti aku lemah dan tak berdaya atas hidupku,
hanya saja meski aku menjadi pria yang paling tangguh sekalipun tetap saja secara kodrat aku memiliki hati halus yang mudah terluka.
Namun sedikit berbeda dengan mereka yang mungkin hanya menangis dengan air mata, aku pun dapat menangis melalui tinta kehidupanku tanpa harus berteriak meraung-raung di atas lukaku.
Hidup dan realitaku adalah manis bagiku meski tak seindah yang kuharapkan.
Hidup dan realitaku tak ingin melihat hanya dengan sisi sempit mataku Dan aku pun belajar memahami dari berbagai macam sisi yang tak pernah terjamah.

“Ya Tuhan, jadikan diriku lebih baik dari penilaian mereka tentang diriku,
janganlah Engkau hukum aku karena ucapan mereka dan ampunilah mereka karena ketidaktahuan mereka tentang diriku”.
Share: