Tertolak

Awalnya aku beranggapan bahwa rasa ini adalah rasa yang sama dengan apa yang sedang kamu rasakan, namun ketika lisan ini berkata mewakili rasa yang bergejolak dalam dada namun bukan bahagia yang aku dapatkan melainkan rasa patah hati yang sangat mendalam.

Terkadang kejujuran dapat melukai perasaanmu namun akan mengakhiri rasa penasaran dalam hatimu, sehingga kamu dapat menentukan tujuan yang lebih jelas bukan tujuan yang hanya bersemayam dalam hayal.
Aku tidak menyesal dengan apa yang telah aku lakukan, justru aku merasa lega karena engkau telah berkata apa adanya walaupun hati ini merasa sedikit kecewa.

Sebelum aku mengatakan kata cinta padamu, aku sempat berdo’a kepada tuhan yang telah menciptakan bumi dan isinya agar jika engkau memang jodohku, maka dekatkanlah, namun jika engkau bukanlah jodohku maka berikanlah hati ini kelapangan.
Ungkapan bahwa cinta memang tidak selamanya harus saling memiliki ternyata memang benar adanya dan kini aku hanya bisa berdo’a agar kamu mendapatkan kebahagiaan yang tidak sempat aku berikan.

Perhatian yang kamu berikan, kedekatan selama kita bersama dan sunyum manis yang setiap hari kupandang ternyata bukanlah perasaan cinta yang selama ini aku rasakan.
Entah kenapa semakin aku berniat untuk menjauh dan melupakanmu, justru akal ini semakin memikirkanmu dan memaksa diri untuk mendekatimu.

Padahal jelas hati ini sakit karena kamu tidak membalas cintaku.
Share: