Paradigma Mahasiswa di Masa Ini

“ Manusia harus terus belajar selama hidupnya, manusia akan senang bila menemukan hal-hal baru, kita belajar bukan untuk menjadi menteri, mendapat gelar dan sukses.
Lalu, kenapa kita belajar? Sebab itulah misi manusia”

Seperti yang telah diungkapkan pada kalimat diatas bahwasanya manusia hidup haruslah belajar, bukan karena untuk mendapatkan gelar, bukan karena jabatan, bukan karena mengejar kesuksesan, bukan pula karena untuk mencari pekerjaan. Lalu untuk apa kita belajar? Karena belajar sudah menjadi misi manusia.
Kata belajar banyak diartikan sebagai suatu usaha untuk mengasah kemampuan akademik, belajar juga lebih sering dikaitkan dengan dunia pendidikan. Padahal kegiatan belajar tidak hanya dapat dilakukan dalam sistem pendidikan, belajar tidak semata mengenai kemampuan akademik. Belajar dapat dilakukan dimana saja, tidak melulu mengenai masalah akademik namun bisa mencakup berbagai hal yang membuat manusia mampu menjalankan perannya sebagai pemimpin di dunia .

Berbicara mengenai pendidikan, mahasiswa merupakan pelaku pendidikan yang memiliki kedudukan paling tinggi diantara pelaku pendidikan lainnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata mahasiswa memiliki arti orang yang sedang belajar di perguruan tinggi dengan berbagai latar belakang dan disiplin ilmu yang digelutinya. Ya, aktivitas utama mahasiswa adalah untuk belajar. Mahasiswa merupakan tumpuan dan harapan suatu bangsa serta generasi  peubah (agen perubahan) yang memegang peranan penting dalam keberlangsungan suatu bangsa. Sehingga tidak heran, jika mahasiswa didesain untuk selalu belajar, belajar dan belajar.
Namun dewasa ini, tidak semua mahasiswa menyadari peran tersebut. Banyak mahasiswa yang mengalami disorientasi dan disfungsi karena menganggap bahwa rutinitas kuliah merupakan kegiatan untuk mengisi waktu luang saja, sehingga paradigma berpikir mahasiswa ketika kuliah tidak untuk menimba ilmu dan pengetahuan namun hanya berorientasi sekadar untuk mendapatkan IP tinggi kemudian lulus secepat mungkin lalu bekerja, mendapat takhta, gelar dan pastinya uang.

Paradigma berpikir mahasiswa yang seperti itu haruslah diubah, mahasiswa seharusnya berorientasi bahwa tujuan dari kuliah tidak hanya mengejar nilai dan menarget IP tinggi lalu lulus dan mendapat kerja. Namun sejatinya tujuan dari kuliah adalah mencari ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya dan mengembangkan kemampuan diri sehingga nantinya tidak hanya menjadi mahasiswa ‘biasa’ saja melainkan dapat menjadi mahasiswa ‘berprestasi’.

Lalu seperti apa mahasiswa berprestasi tersebut? Apakah mahasiswa yang memiliki IP tinggi ?
Sering kali IP dijadikan tolok ukur suatu prestasi mahasiwa. Lalu bagaimana mahasiswa yang memiliki keunggulan diluar kemampuan akademik, apakah mereka tidak dapat disebut sebagai mahasiswa berprestasi?
Prestasi merupakan suatu tingkat pencapaian yang menjadikan seorang mahasiswa berbeda dibandingkan dengan mahasiswa kebanyakan. Tingkat perbedaan tersebut dapat dilihat dari berbagai pandangan, dapat dari perspektif akademik, organisasi, seni, olahraga, musik dan lain sebagainya.

Menjadi mahasiswa berprestasi tidak harus memiliki kemampuan di semua bidang dengan sempurna. Mahasiswa yang berprestasi adalah mahasiswa yang mampu mengembangkan kemampuan dirinya sesuai dengan bakat dan minatnya. Kemudian dapat meraih suatu pencapaian di bidangnya, dan dari pencapaian tersebutlah yang menjadikan seorang mahasiwa memiliki perbedaan diantara sekian banyak mahasiswa. Perbedaan pencapaian tersebutlah yang menjadikan seorang mahasiswa berprestasi dan mampu menjadi generasi muda penerus bangsa.
Sejatinya manusia dilahirkan dengan memiliki kelebihan dan kekurangan diri masing-masing. Apabila kita merasa kurang dalam suatu bidang tertentu maka jangan pernah berpikir untuk mundur atau menyerah namun hadapi dan lakukan yang terbaik karena semua hasil dari usaha kita telah ditentukan oleh Tuhan. Begitu pula ketika kita terlahir dengan sebuah kelebihan, maka gunakanlah kelebihan tersebut dan kembangkan kelebihan tersebut semaksimal mungkin, sehingga dapat menjadi bermanfaat untuk diri sendiri maupun orang lain.

Jangan pernah merasa iri akan kemampuan dan kelebihan manusia lainnya karena Tuhan menciptakan manusia dengan aneka perbedaan.  Bahkan Tuhan meyanyangi dan menguji setiap hamba-Nya dengan cara yang berbeda pula. Maka jangan pernah untuk menyamakan hidupmu dengan manusia lainnya, karena setiap kamu adalah Istimewa.
Share: