Hakikat Pengorbanan

Kita tak selalu bisa mendefinisikan pengorbanan. Karena kita tak pernah melakukan perhitungan secara matematis pengorbanan apa yang sudah atau orang lain lakukan untuk kita, dalam kehidupan manusia tak ada yang bisa membantah kalkulasi definitif matematis. Tapi apakah ada matematika untuk berkorban?

Tak salah jika pengorbanan bukan perhitungan, karena memang seperti itu seharusnya. Tapi apakah ada orang yang hitung-berhitung dalam pengorbanan? Tentu akan selalu ada orang seperti itu terlebih saat keikhlasan tak menyertai perbuatannya atau saat ia kecewa akan hal yang sedang ia perjuangkan.

Perhitungan akan mengaburkan tuntutan yang kita inginkan, karena segala hal yang kita lakukan tak ada yang terukur secara pasti. Apakah kita bisa mengatakan bahwa belajar 10 jam semalam suntuk adalah pengorbanan yang pantas untuk kita beri nilai 10 dibandingkan dengan belajar 10 jam terbagi dalam 7 hari? Sekarang kita kabur akan makna pengorbanan tersebut.

Maka Tuhan menghadirkan rasa ikhlas dan syukur. Aku memang bukan pendakwah yang tahu seluk beluk agama, namun aku mencoba belajar untuk ikhlas dalam melakukan berbagai hal tanpa menyebut itu sebagai pengorbanan dan tanpa melakukan coretan-coretan perhitungan setelahnya. Aku berusaha menghadirkan keikhlasan meskipun itu tak mudah, dan bersyukur yang memang sangat sulit.

Hingga detik inipun, aku masih belajar syukur, dimana aku sadar ketika berbagai hal yang sudah ku lakukan perlu untuk mendapatkan apresiasi syukur tertinggi, karena Tuhan masih memberi aku kesempatan untuk belajar dan memperbaiki. Ikhlas dan syukur bagiku merupakan kata lain dari ketenangan dalam hidup.

Aku tak pernah bisa mengukur pengorbanan yang dilakukan oleh keluargaku, oleh Ibuku misalnya. Yang bisa ku lakukan adalah melakukan apa yang sudah aku jalani hingga saat ini sebaik mungkin, bukan semata untuk membalas pengorbanan yang sudah beliau lakukan, namun lebih menunjukkan penghargaan agar ia lebih mudah bersyukur tentang apa yang sudah ia lakukan untukku. Aku ingin menghargai apa yang sudah beliau lakukan dengan sebaik mungkin.

Hal paling penting dalam pengorbanan adalah berusaha untuk menghargai, jika sudah tak ada rasa sedikitpun untuk menghargai maka sudah tak ada yang berarti, juga dalam hal lain aku pun berusaha memahami bahwa setiap lelaki baik-baik tahu kapan ia harus mundur dan memutuskan untuk berhenti.
Share: