Aku, Ingin Menyembuhkan Lukamu

Aku ingin menyembuhkan lukamu ketika kamu berkata belum bisa memulai lembaran ini,
Aku ingin menyembuhkan lukamu meski sadar bahwa kau terlalu keras kepala untuk menyadarinya,
Aku ingin menyembuhkan lukamu jika kamu beri sedikit kesempatan,
Aku ingin menyembuhkan lukamu sebisaku, seikhlasku, sesayangku terhadapmu,
Aku ingin menyembuhkan lukamu meski tidak pernah kamu biarkan aku berlama-lama disisimu ,
Aku ingin bahkan sangat. meski dalam diam, meski dalam doa, meski dalam hati dan meski dalam pengabaianmu.
karena kesalahan lalu kamu takut memulai sesuatu hal yang dengan tergesa-gesa kusebut cinta,
kamu berusaha sendiri membalut luka kasat mata itu dengan perlahan tapi pasti tanpa pernah sadar bahwa aku ingin membantumu.

aku tahu rasanya kesulitan meninggalkan bayang yang seakan menguntit, aku tahu bagaimana rasanya dicekik rindu saat kenangan itu berotasi, aku tahu bagaimana rasanya harus berusaha sembuh dari luka yang ternyata masih basah direlung hati tapi yang aku tidak pernah tahu bahwa ternyata seorang yang buatku meninggalkan penyiksaan itu sulit melepaskan dirinya sendiri, andaikan saja pelukku dapat sedikit mengobatimu, andai pelukku dapat sedikit saja merebut hatimu.

kamu masih tertatih melupakanku dan akupun tertatih melupakanmu .
entah dulu aku yang tergesa-gesa berada disisimu ataukah kamu yang tergesa-gesa memperkenalkan namamu padaku, memperkenalkan ku rasa yang mendebarkan, membuatku tergoda untuk mencicipi sebuah kisah baru denganmu namun dilepaskan begitu saja tanpa satu janjipun akan kembali. Aku... aku ingin menyembuhkan lukamu yang baru saja kamu ungkap meski luka karenamu saja belum kusembuhkan .

kisah kita memang singkat, kalut, mengambang tapi entah dari mana rasa ini muncul.aku bertahan , berkata cinta padamu, berucap rindu dalam bisikku, meneteskan tangis karena pilu ucapmu. aku sama sepertimu, tidak dapat membaca hatiku sendiri, tidak dapat me-reka inginku, tidak dapat berkata melupakan dengan mudahnya.
lalu, menurutmu apa ini berlebihan? apa ini tidak dapat dicerna logika? apa ini tuntutan?

aku mencintaimu dari sedikit waktu yang tuhan berikan padaku untuk bersamamu, ya, waktu akan terasa singkat diduniaku dengan mengakarnya penyakitku.
aku merindukanmu dari banyak waktu yang tuhan berikan pada jarak untuk merampasmu,
aku menginginkanmu dari rasa yang tuhan biarkan menjalar dihatiku tanpa pernah kuminta merambat dengan cepatnya .

apa salah jika aku begini? jika kamu katakan ini salah, lalu kamu juga berarti salah .
sebab kita hanyalah dua orang yang sulit menebak rasa yang menyiksa. ingin melepaskan namun terikat, ingin melupakan namun dikenang, ingin saling menyembuhkan namun nyatanya? hanya menyakitkan.

aku mungkin mengenalmu tidak dari setiap sisimu yang selalu menyimpan teka-teki untukku,
aku mungkin mengenalmu hanya separuh dari dirimu,
aku mungkin mengenalmu tidak seperti teman lelakimu.
tapi apa salah jika kukatakan aku mampu mencintaimu lebih? dan apa salah jika kukatakan aku ingin berada disisimu
Share: